Senin, 29 November 2010


Menghubungkan Rencana Audit dengan Risiko dan Eksposur

Di dalam Standar 2010 tentang Perencanaan, Kepala Eksekutif Audit (CAE) harus menetapkan rencana berbasis risiko untuk menentukan prioritas Aktivitas Audit Internal, yang  konsisten selaras dengan tujuan organisasi.
Untuk itu CAE harus mempertimbangkan kerangka kerja manajemen risiko organisasi, termasuk dengan menggunakan risk appetite yang ditetapkan oleh manajemen untuk berbagai kegiatan atau bagian dari organisasi. Jika kerangka kerja manajemen risiko tidak tersedia, CAE menggunakan penilaiannya sendiri atas risiko-risiko yang ada setelah berkonsultasi dengan manajemen senior dan Dewan.
Selanjutnya IIA memberikan panduan menghubungkan (linking) antara rencana audit dan risiko tersebut sebagai berikut:
  1. Dalam mengembangkan rencana audit Aktivitas Audit Internal, banyak Kepala Eksekutif Audit (CAE) memandang penting untuk pertama-tama mengembangkan atau memperbarui semesta audit (audit universe). Semesta audit adalah daftar semua kemungkinan audit yang dapat dilakukan. CAE dapat memperoleh masukan atas semesta audit dari manajemen senior dan Dewan.
  2. Semesta audit mencakup komponen-komponen dari rencana strategis organisasi. Dengan mencakup komponen-komponen dari rencana strategis organisasi, semesta audit telah mempertimbangkan dan mencerminkan tujuan bisnis secara keseluruhan. Rencana strategis juga cenderung mencerminkan sikap organisasi terhadap risiko dan tingkat kesulitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Semesta audit biasanya akan dipengaruhi oleh hasil proses manajemen risiko. Rencana strategis organisasi itu juga mempertimbangkan lingkungan di mana organisasi beroperasi. Faktor-faktor lingkungan yang sama kemungkinan akan berdampak terhadap semesta audit dan penilaian risiko-risiko terkait.
  3. CAE menyiapkan rencana audit Aktivitas Audit Internal berdasarkan semesta audit, masukan dari manajemen senior dan Dewan, serta penilaian risiko dan eksposur yang mempengaruhi organisasi. Tujuan utama audit biasanya untuk memberikan keyakinan (assurance) dan informasi bagi manajemen senior dan Dewan untuk membantu mereka mencapai tujuan organisasi, termasuk penilaian efektivitas kegiatan manajemen risiko dari manajemen.
  4. Semesta audit dan rencana audit yang terkait akan diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam arah, tujuan, penekanan, dan fokus manajemen. Disarankan untuk menilai semesta audit setidaknya setiap tahun untuk mencerminkan strategi dan arah organisasi terkini. Dalam beberapa situasi, rencana audit mungkin perlu diperbarui lebih sering (misalnya, triwulanan) untuk merespons terhadap perubahan dalam bisnis organisasi, operasi, program, sistem, dan pengendalian.
  5. Jadwal penugasan audit didasarkan pada faktor-faktor antara lain, penilaian risiko dan eksposur. Pemrioritasan diperlukan untuk membuat keputusan pembagian sumber daya. Terdapat berbagai model risiko untuk membantu CAE. Sebagian besar model risiko menggunakan faktor risiko seperti dampak (impact), kemungkinan (likelihood), materialitas, likuiditas aset, kompetensi manajemen, kualitas dan kepatuhan pengendalian internal, tingkat perubahan atau stabilitas, waktu dan hasil penugasan audit terakhir, kompleksitas, dan karyawan.

Pemasaran Online E-Bussiness


Pemasaran Online Batubara dan Zinc

Usaha pertambangan seng dan distribusi dipilih sebagai bisnis-e potensial karena potensi pertumbuhan tersebut, diperkirakan mencapai $ 713,000,000 pendapatan untuk bisnis di tahun 2005. Selain itu, seng dibutuhkan oleh banyak industri yaitu pertanian, kimia, cat, dan industri karet. Ada penurunan konsumsi seng domestik pada tahun 2001 namun kini sepenuhnya pulih. Misi perusahaan adalah untuk menyediakan produk-produk berkualitas, transaksi cepat dan aman dan pengiriman, melalui kerja dengan kualitas dan karyawan yang terampil, sedangkan visinya adalah untuk menjadi pemimpin dalam industri seng dan mendapatkan nama untuk kualitas dan pelayanan yang cepat dalam basis logam dan batubara bisnis di Internet. Pesaing dalam industri cukup tinggi pengalaman dan keuntungan tetapi diperkirakan akan terlampaui dengan membangun kepercayaan dengan pelanggan dan memulai transaksi B2B dengan perusahaan yang baru didirikan. Perusahaan akan memerlukan perangkat keras, perangkat lunak, perangkat lunak keamanan, layanan ISP, dan layanan Web pencipta yang memiliki perkiraan biaya sekitar $ 10.000 sampai $ 12.000 dalam waktu tiga tahun beroperasi. Kompetisi mungkin sulit, tetapi menjadi pelopor dalam e-commerce dalam industri ini akan menjadi keuntungan bagi perusahaan. Estimasi pendapatan setelah 3 tahun adalah $ 300.000, Harga Pokok Penjualan adalah $ 250.000, Laba Bersih Jumlah adalah $ 100.000, Net Profit Margin adalah 40% dan Jumlah Aktiva akan $ 620.000.

Selasa, 16 November 2010

Infrastruktur E-Bussiness


INFRASTRUKTUR untuk E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network dan
4. Internet
Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data. Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Pengendalian akses
Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah pengiriman.
1. Pengelolaan jaringan
Pada software ini berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.
1. Pengiriman data dan file
Software ini berfungsi untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan.
1. Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahan
Software ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.
1. Keamanan data
Software ini berfungsi untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.
PILIHAN KONFIGURASI JARINGAN
Konfigurasi LAN
Konfigurasi LAN mempunyai tiga ciri dasar, yaitu: konfigurasi bintang, konfigurasi cincin, dan konfigurasi.
1. Konfigurasi Bintang
Dalam konfigurasi bintang, setiap peralatan secara langsungb terhubung dengan server pusat. Seluruh komunikasi antara peralatan dikendalikan dan dikirim melalui serverv pusat. Biasanya, server akan mengumpulkan data setiap peralatan untuk melihat apakah peralatantersebut ingin mengirim pesan. Konfigurasi bintang adalah cara termahal untuk membangun LAN karena membutuhkan banyak sekali kabel untuk menghubungkannya. Akan tetapi, keunggulan utamanya adalah apabila salah satu titik sedang gagal (down), kinerja jaringan yang lain atau jaringan selebihnya tidak terganggu.
1. Konfigurasi Cincin
Pada konfigurasi cincin, setiap titik secara langsung terhubung dengan dua titik lainnya. Ketika sebuah pesan melalui cincin tersebut, setiap titik akan memeriksa judul paket untuk menetapkan apakah data tersebut ditujukan bagi titik berkaitatau tidak. LAN yang dikonfigurasikan cincin mempergunakan software yang disebut dengan token. Token ini berfungsi sebagai untuk mengendalikan aliran data dan untuk mencegah tabrakan. Token secara terus-menerus beroperasi disepanjang cincin. Jadi, titik-titik lainnya harus menunggu hingga pesan yang dikirim sampai pada tujuannya dan token tersebut bebas kembali, sebelum mereka dapat mengirim data. Apabila hubungan dalam cincin rusak, jaringan tersebut dapat berfungsi, walaupun lebih pelan, dengan cara mengirimkan seluruh pesan ke arah yang berbeda.
1. Konfigurasi BUS
Didalam konfigurasi BUS, setiap peralatan dihubungkan dengan saluran utama, atau yang disebut BUS. Pengendali komunikasi didesentralisasi melalui jaringan BUS. Konfigurasi BUS mudah untuk diperluas dan lebih murah untuk dibuat daripada konfigurasi bintang. Akan tatapi, kinerjanya akan menurun apabila jumlah titik yang dihubungkan meningkat.

 

Jenis-jenis e-bussines & Faktor-faktor keberhasilan E-Bussiness


Jenis-jenis e-bussines :
  • B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.
  • B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik  Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com
  • Business to Administrator, adalah sebuah kegiatan memanagement semua aspek bisnis yang dibangun untuk bisa membangun dan mengembangkan bisnis yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan tujuan dari pembagun bisnis yang dilakukan. Sebagian besar perusahaan memiliki sebuah kelompok khusus administrator yang bekerja untuk memastikan hal ini terjadi. Contoh situs yang menggunakan konsep ini adalah www.emagister.net
  • Brokerage, adalah orang yang menyediakan pasar, brokerage memiliki peran dalam mempertemukan dan memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli. Brokerage sering memainkan peran dalam bisnis-to-business (B2B), business-to-konsumen (B2C), atau konsumen-ke-konsumen (C2C). Keuntungan didapat oleh brokerage dari komisi yang diberikan oleh pihak yang terlibat dalam transaksi baik itu penjual atau pembeli. Contoh situsnya seperti www.respond.com atau www.paypal.com
  • Seller Driven Market, adalah jenis pasar penjualan elektronik komoditas, dimana dalam pasar ini terjadi kelangkaan komoditas atau barang yang mendasar yang mengakibatkan harga menjadi mahal karena permintaan atas barang / pasokan yang amat tinggi. Contoh situs yang mengaplikasikan pasar ini adalah  www.lelangmurah.com
  • Buyer Driven Market, adalah jenis pasar elektronik yang berlawanan dengan pasar Seller driven market. Dalam pasar ini bisanya terdapat banyak sekali situs atau penjual yang menawarkan sebuah produk yang sama sehingga dengan demikian pembeli memilki kesempatan untuk memilih. Ketika keadaan pasar seperti ini biasanya harga barang yang ditawarkan oleh penjual akan cenderung murah. Contoh situs yang cukup terkenal dengan konsep ini misalnya www.buyers-market.net
Faktor-faktor keberhasilan  E-Business
  • Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.
  • Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
  • Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi
Faktor-faktor keberhasilan E-Bussiness
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business :
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi.

Pengertian E-Business


Pengertian E-Business

Pengertian e-Business atau definisi e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

Minggu, 14 November 2010

Sistem Informasi Akuntansi


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
  • SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
  • Berpegang pada prosedur yang relatif standar
  • Menangani data rinci
  • Berfokus historis
  • Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
  • SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
  • SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
  • Spesialis Informasi
  • Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
  • Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
  • Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
  • Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
  • Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
  • Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
  • Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.