PENDERITAAN HIDUP
Jiwa menangis diiris sedih
Bermuram durja penuh penderitaan
Jiwa terseduh menangis merintih
Badan terkulai penuh penderitaan
Bagai terdengar angin menderu-deru
Awan tebal bergulung-gulung
Halilintar gemuruh bagai peluru
Semesta alam bagai berkabung
Tak ada kawan menghapus gundah
Tak terdengar langkah orang bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam di air bah
Tidak terdengarlah orang menjelang?
Hanya terdengar angin menderu-deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan tangan itu?
Ya, Allah membisikkan supaya sabar
Jiwamu sendiri kawanmu senandung
Allah sendiri tempat berlindung
Supaya percaya
Senantiasa
Bahwa segala penderitaan diri
Tak seberapa dengan penderitaan dunia ini
Bahwa segala penderitaan lambat laun
Akan hilang disapu waktu
Bermuram durja penuh penderitaan
Jiwa terseduh menangis merintih
Badan terkulai penuh penderitaan
Bagai terdengar angin menderu-deru
Awan tebal bergulung-gulung
Halilintar gemuruh bagai peluru
Semesta alam bagai berkabung
Tak ada kawan menghapus gundah
Tak terdengar langkah orang bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam di air bah
Tidak terdengarlah orang menjelang?
Hanya terdengar angin menderu-deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan tangan itu?
Ya, Allah membisikkan supaya sabar
Jiwamu sendiri kawanmu senandung
Allah sendiri tempat berlindung
Supaya percaya
Senantiasa
Bahwa segala penderitaan diri
Tak seberapa dengan penderitaan dunia ini
Bahwa segala penderitaan lambat laun
Akan hilang disapu waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar